http://p.playme.com/cspv/39-42-14-30-00-AudioPreview-Cover-JPEG256x256/rocket-rockers/bangkit.jpg?ts=1263837518
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Gitar Legenda Dunia

10. "Lucille" BB King





Pada satu malam di tahun 50-an, BB King sedang bermain di Twist, Arkansas. Di masa ini, kebiasaan yang umum adalah menyalakan satu tong minyak tanah untuk menghangatkan gedung. Sayangnya di malam itu pertengkaran pecah diantara beberapa penduduk lokal dan tong minyak tanah tadi tumpah dan membuat kebakaran besar.

Sesampai di tempat aman, BB baru sadar bahwa gitarnya tertinggal di ruangan tadi. Ia nekat, lari dan mengambil gitarnya sebelum atap bangunan runtuh. Kemudian baru diketahui bahwa pertengkaran terjadi gara-gara perebutan seorang wanita yang bernama "Lucille". Dan semenjak saat itu, gitar BB King ini dinamai Lucy, untuk mengingatkan BB agar tidak pernah bertengkar untuk berebut wanita.

Mungkin gitar ini juga menjadi inspirasi di film BECK

Lucile Beck




9. "Micawber" Keith Richards




Nama ini diambil dari salah satu karakter dalam buku Charles Dickens. Micawber sudah menjadi gitar utama Keith. Ketika ditanya arti dibalik nama aneh ini, Keith selalu menjawab "Tidak ada alasan kenapa namanya Micawber, cuman gara-gara namanya aneh aja. Jadi ketika aku berteriak 'Micawber' orang pasti langsung tahu apa yang aku maksud."

Fender Telecaster 1952 ini selalu disetem dalam nada G, sehingga akan selalu siap menyanyikan "Before They Make Me Run,” "Brown Sugar,” dan "Honky Tonk Women.”

8. "Lucy" George Harrison




Diambil dari nama Lucille Ball, salah seorang komedian terhormat, gitar Les Paul 57 ini dihadiahkan oleh Eric Clapton kepada George Harrison pada 1968. Clapton memainkan gitar ini pada saat rekaman "While My Giutar Gently Weeps."

Pada tahun 70-an, gitar ini dicuri dari rumah George dan berakhir di tangan seorang pemain musik dari Meksiko yang membeli gitar ini dari salah satu toko musik di California sebelum kembali ke Meksiko. Akhirnya George berhasil mendapatkan kembali gitar kesayangannya dengan menukarkan gitar Les Paul 58 dan gitar bass, dan gitar ini tetap berada ditangannya sampai kematiannya pada 2001.

7. "Lenny" Stevie Ray Vaughan



Pada 1980, Stevie Ray Vaughan menemukan gitar Fender Stratocaster 1965 ini di pegadaian di Austin, Texas, dan segera jatuh cinta dengan instrumen kuno ini. Sayangnya, pada waktu itu Stevie tidak memiliki uang $350, sesuai harga yang diinginkan. Akhirnya, Lenora, istri Stevie membantu dengan mengumpulkan $50 dari tujuh teman terdekat mereka dan akhirnya membeli gitar tersebut sebagai hadiah ulang tahun Stevie. Begitu terpesonanya Stevie sampai akhirnya ia tidak tidur semalaman dan menulis lagu, dan ketika Lenora "Lenny" terbangun, Stevie memainkan lagu "Lenny" pada gitar tersebut untuk istri tercintanya.

6. "Trigger" Willie Nelson




Pada 1969, Willie Nelson mengirimkan gitarnya untuk diperbaiki di Nashville. Pemilik bengkel gitar mengatakan bahwa ia tidak bisa memperbaiki gitar Willie, dan akhirnya menawarkan gitar Martin untuk Willie. Willie membeli Martin N-20 ini seharga $750 melalui telepon, dan tanpa pernah melihat gitar ini. Setelah dikirim, Willie jatuh cinta dan menamai gitar tersebut "Trigger", nama kuda tercinta Roy Rogder.

Willie sering sekali memainkan musik dengan Trigger sampai akhirnya berlubang. Tapi suara unik yang diciptakan malah membuat Willie semakin jatuh cinta dan akhirnya ia membiarkan tadi tanpa diperbaiki dan terus dipakai untuk bermain.

5. "Old Black" Neil Young



Gibson Les Paul 1953 milik Neil Young ini didapatnya pada tahun 1969 dari Jim Messina, seorang musisi. Old Black, nama ini didapat dari gitar yang dicat hitam. AWalnya gitar ini berwarna emas, dan kemudian di cat hitam dan akhirnya membuat teknisi gitar Neil, Larry Cragg sakit kepala. Gitar ini seringkali harus di stem ulang, sampai solusi untuk mengganti fingerboard agar lebih mantap juga ditolak. Tapi dari ke khas-an inilah, Old Black mampu menciptakan suara yang sampai sekarang sangat khas. "Suara yang dibuat sama sekali tidak seperti gitar lain," kata Larry

4. "Miss Pearly Gates" Billy Gibbons




Gitar milih Billy Gibbons ini adalah salah satu gitar Les Paul 1959 yang paling disukai oleh Billy diantar koleksi gitar miliknya yang luar biasa banyak.

Ceritanya, Billy memberikan mobil Packard 1930 kepada Renee Thomas, seorang temannya untuk menemani audisi film. Setelah Renee akhirnya mendapat peran, Renee dan bandnya setengah bercanda menjuluki mobil tersebut "Pearly Gates" karena dianggap memiliki kekuatan Tuhan. Akhirnya Renee menjual mobil tersebut dan mengirimkan uangnya ke Billy. Persis di hari dimana ia menerima telepon mengenai gitar Sunburst Les Paul 1959 yang ditemukan di bawah ranjang seseorang. Billy akhirnya jatuh cinta kepada gitar Gibson tersebut dan akhirnya membeli gitar tersebut di hari yang sama dan menamai gitar tersebut "Miss Pearly Gates"

3. "Frankenstrat" Eddie Van Halen
Spoiler for click:



Para musisi masih terpecah dua dalam mengatakan gitar mana yang terbaik, apakah Fender ataukah Gibson. Eddie Van Halen, mengambil langkah praktis, ia menggabungkan kedua gitar tersebut ke dalam gitar Frankenstat legendaris miliknya.

Pada era 70an, Van Halen mampu membeli badan gitar seharga $50 karena ada mata di kayu badan gitar tadi. Kemudian ia menemukan leher gitar dari kayu maple seharga $80, sehingga harga gitar tadi setinggi $130 (70-an lho!!). Kemudian ia menggunakan berbagai bahan, termasuk cat sepeda, dan lilin untuk memberikan penampilan unik pada Frankenstrat miliknya ini!

2. Strat "Woodstock" Jimmy Hendrix




Sepanjang kehidupan yang singkat, Jimmy mampu mengubah suara rock melalui cara permainan gitarnya yang inovatif dan bakat alami luar biasa yang dimilikinya. Hendrix sering terkenal "mengorbankan" gitarnya dengan cara membakarnya. Nah, untugnya, pada 1968, Stratocaster yang dimainkannya berhasil selamat dari api.

Setelah Jimmy meninggal pada 1970, gitar ini disimpan digudang sampai akhirnya terjual kepada salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen pada suatu acara lelang seharga $1,3 Juta!

1. "Blackie" Eric Clapton




Pada 1970, pada saat mengunjungi salah satu toko musik di Nashville, Clapton melihat satu rak penuh Fender tua. Ia kemudian membeli enam gitar seharga $100 per gitar. Begitu kembali ke Inggris, ia memberikan tiga gitar kepada George Harrison, Pete Townshend, dan Steve Winwood, dan tiga sisanya disimpan sendiri. Clapton kemudian melakukan percobaan untuk membuat "Super Strat" dari bagian terbaik masing-masing gitar. Hasilnya adalah Stratocaster "Blackie" Legendaris yang dinamai karena warna hitam gitar tersebut.
Baca Selengkapnya… Gitar Legenda Dunia
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Legenda Bass Dunia

1. VICTOR WOOTEN
Victor Wooten dikenal sebagai Bassist yang menjadi pengaruh bagi banyak pemain bass. Dia dikenal dengan album-album solonya dan juga sebagai personil dari “Bela Fleck & The Flecktones” yang merupakan pemenang dari Grammy Supergroup.
Victor juga adalah seorang Bass Inovator, vokalis, komposer, arranger dan juga seorang produser.
Bermain bass di umur 3 tahun dengan kakaknya Regie Wooten sebagai orang yang pertama mengajarinya bermain bass. Dan saat umur 5 tahun dia sudah bermain band bersama dengan kakak-kakaknya dalam “The Wooten Brothers Band”.
Orang-orang yang berpengaruh pada Victor dalam bermain Bass adalah Stanley Clarke, Larry Graham dan Bootsy Collins.
Victor mulai lebih dikenal orang saat ia bergabung dengan “Bela Fleck & The Flecktones” yang dipimpin oleh Bela yang adalah seorang pemain banjo yang membentuk sebuah group band jazz.
Victor memenangkan 2 Music Awards for Bassist Of The Year dan satu-satunya yang memenangkan tiga kali Bass Player Of The Year dari Majalah Bass Player (Bass Player Magazine)
Album-album dari Victor adalah:
1996 (February) – A Show Of Hands
1997 (Agusutus) – What Did He say?
1998 (January) – Bass Extremes 2
1999 (Juni) – Yin-Yang
2000 (Maret) – Making Music
2000 (Oktober) – Live at Bass Day 1998
2001 (Oktober) – Live In America
2001 (Oktober) – Just Add Water “Bass Extremes with Steve Bailey”
2006 (January) – Soul Circus
2008 (April) – Palmmistery
2. JACO PASTORIUS
Jaco dikenal sekitar tahun 70′an. Jaco merupakan seseorang yang menjadi influence bagi banyak pemain bass yang hebar pada masa kini. Yang pada masanya membuktikan bahwa Bass gitar bukan hanya bisa bermain di dalam rhythm section tetapi juga bisa menjadi alat yang bisa menarik perhatian orang banyak melalui solo-solonya.
Jaco lahir di Pensylvania dan bergabung dengan group R&B saat remaja. Tahun 1976 ia bergabung dengan “WEATHER REPORT” sampai dengan tahun 1981. Tahun 1980-1984 ia mengadakan tour dengan bandnya sendiri (Word of Mouth).
Di tahun 80′ an Jaco mengalami problem mental dan obat-obat juga alkohol. Yang akhirnya mengakibatkan beberapa kejadian yang memalukan seperti pada Playboy Jazz Festival di pertengahan tahun 1984. Hal ini membuat karirnya menurun di dalam dunia musik. Jaco meninggal pada tahun 1987 akibat pemukulan di Midnight Club Fort Lauderdale. Walau bagaimanapun Jaco telah menjadi legenda dan menjadi influence besar bagi para pemain bass di dunia.
Album:
Donna Lee
Come On, Come Over
Continuum
Kuru/Speak Like A Child
Portrait of Tracy
Opus Pocus
Okonkole Y Trompa
(Used To Be A) Cha Cha
Forgotten Love
Live And Outrageous (Feb 2007)
Ultimate Jaco Pastorius (April 2007)
Essential Jaco Pastorius (Juni 2007)
Twins Live in Japan 1982 (Juni 2007)
Word of Mouth (Juni 2008)
3. JOHN PATITUCCI
John adalah seorang bassist top pada tahun ‘90 an. Kecepatan bermain dengan nada yang jernih adalah salah satu kelebihannya. John mulai bermain bass pada umur 11 tahun. Saat kuliah ia bermain dengan Gap Mangione (1979). 1982-1985 John bekerja di Los Angeles dengan Tom Scott, Robben Ford, Stan Getz, Larry Carlton, Dave Grusin, Ernie Watts, Freddie Hubbard, dan yang lainnya. Kemudian tergabung dengan “CHIC COREA ELECTRIC BAND” yang kemudian melejitkan namanya. Pada awal ‘90 an John mengundurkan diri dari band ini, tetapi ia tetap bekerja sama dengan Chic Corea pada event-event tertentu.
Album:
1987 (Desember) – John Patitucci
1989 (January) – On The Corner
1991 (January) – Heart Of The Bass
1991 (Oktober) – Sketch Book
1993 (January) – Another World
1995 (February – Mistura Fina
1997 (January) – One More Angel
2000 (February) – Imprint
2000 (Oktober) – Electric Bass Vol.1
2000 (Oktober) – Electric Bass Vol.2
2003 (Maret) – Songs, Stories & Spiritual
2006 (Juni) – Communion
2006 (September) – Now
2006 (September) – Line by Line
2007 (Maret) – The Hudson Project LIve
4. STANLEY CLARKE
Stanley adalah musisi Jazz Amerika yang ternama. Ia sering menggunakana Double Bass dan Elektrik bass. Ia lulus dari Akademi Musik di Philadelphia. Stanley ahli di dalam membuat bass line dan menjaga tempo musik. Ia juga terkenal di dalam membuat bass menjadi sebuah melodic soloist instrument. Hal ini awalnya di tampilkan dalam kerja samanya dengan Chic Corea di dalam Elektrik Jazz/Fusion Band “Return To Forever”.
Saat Stanley berumur 25, orang-orang memberi julukan “Legenda” kepadanya. Stanley juga yang pertama menemukan “Picolo Bass” dan “Tenor Bass”. Piccolo Bass ini di setel 1 oktave lebih tinggi dari pada bass biasanya. Dengan begini Stanley bisa mendapatkan range nada-nada yang lebih tinggi.
Stanley memenangkan hampir semua award-award yang besar seperti grammy, emmy, juga gold dan silver platinum.
Album-album dari Stanley Clarke:
1973 – Children of Forever
1974 – Stanley Clarke
1975 – Journey To Love
1976 – School Days
1978 – Modern Man
1979 – I Wanna Play For You
1980 – Rock, Pebbles & Sands
1982 – Let Me Know You
1984 – Time Exposure
1985 – Find Out
1986 – Hideaway
1988 – If This Bass Could Only Talk
1991 – Live, 1976-1977
1992 – Passenger 57
1992 – The Collection
1993 – East River Drive]
1995 – At The Movies
1997 – Bass-ic Collection
2003 – 1,2 To The Bass
5. MARCUS MILLER
Marcus Miller tumbuh di keluarga musisi. Ayahnya adalah seorang pianis yang biasa bermain di gereja. Marcus bersekolah di High School of Music and Art dengan major “Clarinet”. Pada saat yang sama Marcus juga tergabung di dalam sebuah Band Funk sebagai Bassist. Kemudian melanjutkan kuliah di Queens College New York dengan major “music education”. Disitu ia bergabung dengan sebuah jazz ensemble.
Sebagai pemain bass, Marcus Miller cukup berpengaruh dalam mengembangkan tehnik Slap yang banyak melibatkan tehnik jempolnya. Tapi tidak cuma itu, tehniknya dalam bermain fretless juga menjadi inspirasi bagi banyak musisi. Tidak cuma itu, ia juga menulis lagu yang berjudul ‘Tutu” untuk Miles Davis, yang pada akhirnya menjadi nama dari Album Miles Davis yang juga memegang peranan penting dalam karir Miles Davis.
Marcus telah memenangkan banyak Grammy Awards sebagai producer untuk Miles Davis, Luther Vandross, David Sanborn, Bob James, Chaka Khan and Wayne Shorter. Ia memenangkan Grammy Awards untuk lagu R&B terbaik di tahun 1991, dan pada tahun 2001 ia memenangkan Kontemporer Jazz Album Terbaik.
Ini adalah album-album dari Marcus Miller:
* 1983: Suddenly
* 1984: Marcus Miller
* 1993: The Sun Don’t Lie
* 1995: Tales
* 1998: Live & More
* 2000: Best of ‘82-’96
* 2001: M² (2002 Grammy Award for Best Contemporary Jazz Album)
* 2002: The Ozell Tapes
* 2005: Silver Rain
* 2007: Free
* 2008: Marcus[2]
* 2008: Thunder (as SMV, with Stanley Clarke and Victor Wooten)
6. LARRY GRAHAM
Larry disebut sebagai penemu dari tehnik “Slap”. Ia menyebut tehnik ini “Thumpin’ and Pluckin’.”
Tehnik ini tercipta saat bandnya kekurangan pemain drum. Ia menggantikan bass drum dengan tehnik “Thumpin’” dan menggantikan snare drum dengan tehnik “Pluckin’”. Kemudian tehnik ini yang umumnya dikenal sebagai tehnik “Slap” yang banyak di pakai oleh pemain bass.
Album:
1980 – One In A Million You
1981 – Just Be My Lady
1982 – Sooner Or Later
1983 – Victory
1985 – Fired Up
7. MARK KING
Bassist asal Inggris ini dikenal sebagai penyanyi sekaligus pemain Bass pada sebuah Band yang bernama “LEVEL 42.”
Pada awal dari karirnya ia membentuk sebuah band yang bernama “Level 42″ di umur 19 tahun. Ia membentuknya dengan Mike Lindup, Phil dan Roland Charles Gould. Di saat Mark King berumur 21 tahun Bandnya membutuhkan pemain bass. Di saat itulah Mark beralih dari drum ke bass.
Pada awal ‘80 an Mark termasuk orang yang mempunyai peranan cukup besar dalam mengembangkan tehnik Slap dan Pop. Dan ia juga membuat sebuah tehnik yang menggunakan tehnik perkusi sambil memainkan sebuah bass line. Mark King juga terkenal dengan “Machine Gun” nya. Yaitu sebuh tehnik popping pada not, hammer on, lalu slap dengan tangan kiri secara cepat.
Album-album dari Mark King
1984 – Influences
1996 – Ohne Filter
1998 – One Man
1999 – Trash
1999 – Live at the Jazz Cafe
2000 – Live in the Isle of Wight
8. STEVE BAILEY
Steve adalah salah satu musisi handal yang menggunakan Bass Fretless 6 Senar dan terpilih sebagai runner up Bass Player Of The Year pada tahun 1994 dan 1996. Steve mulai bermain bass di umur 12 tahun. Banyak juga yang tidak mengetahui bahwa Steve juga bermain Double Bass. Steve mendapatkan bea siswa di dua universitas yaitu North Texas State University dan University Of Miami.
Steve juga banyak berkolaborasi dengan artis-artis dan musisi. Salah satunya adalah dengan Victor Wooten di album Bass Extremes.
Ini adalah buku-buku dari Steve Bailey:
* Rock Bass (Steve Bailey Bass Guitar Series) (1991)
* Advanced Rock Bass (Steve Baily Bass Guitar Series) (1991)
* Five String Bass (Steve Bailey Bass Guitar Series) (1991)
* Six String Bass (Steve Bailey Bass Guitar Series) (1991)
* Fretless Bass
* Bass Extremes (1993) by Steve Bailey and Victor Wooten
9. JOHN MYUNG
Dilahirkan oleh orang tua Korea dengan nama John Ro Myung. Ia dikenal sebagai Bassist dan pendiri dari Band Progressive Metal yaitu “DREAM THEATRE”. Bermain biola dari umur 5 tahun sampai umur 15 tahun ia diminta untuk bermain bass di band lokal. Kemudian ia melanjutkan kuliah di Berklee College of Music bersama teman sekolah menengahnya yaitu John Petrucci (pendiri Dream Theatre). Di Berklee mereka bertemu dengan Mike Portnoy dan kemudian membentuk band “Majesty” (kemudian menjadi Dream Theatre). Setelah itu mereka bertemu dengan Chris Collins dan Kevin Moore yang adalah bekas teman sekolah mereka. Lalu mereka membentuk band Legendaris ini.
John menikah dengan Lisa Martens Pace yang adalah bassist dari band heavy metal wanita yang bernama “Meanstreak”. Dua dari anggota band tersebut yaitu Rena Sands dan Marlene Apuzzo menikah dengan dua anggota dari Dream Theatre yaitu John Petrucci dan Mike Portnoy.
Di dalam bandnya John adalah seseorang yang sangat pendiam. Sampai-sampai penggemarnya pernah berkata “Apakah ada yang pernah mendengar John berbicara?”.
Discography:
* Dream Theater – When Dream and Day Unite (1989)
* Dream Theater – Images and Words (1992)
* Dream Theater – Live At The Marquee (1993)
* Dream Theater – Awake (1994)
* Dream Theater – A Change of Seasons (1995)
* Dream Theater – Falling Into Infinity (1997)
* Dream Theater – Once In A LIVEtime (1998)
* Explorers Club – Age of Impact
* Platypus – When Pus Comes to Shove (1999)
* Dream Theater – Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory (1999)
* Platypus – Ice Cycles (2000)
* Gordian Knot – Gordian Knot (album) (2000)
* Dream Theater – Live Scenes From New York (2001)
* The Jelly Jam – The Jelly Jam (2002)
* Explorers Club – Raising the Mammoth (2002)
* Dream Theater – Six Degrees of Inner Turbulence (2002)
* Dream Theater – Train Of Thought (2003)
* The Jelly Jam – The Jelly Jam 2 (2004)
* Dream Theater – Live At Budokan (2004)
* Dream Theater – Octavarium (2005)
* Dream Theater – SCORE (2006)
* Dream Theater – Systematic Chaos (2007)
* Dream Theater – Black Clouds & Silver Linings (2009)
10. FLEA
Dilahirkan dengan nama Michael Peter Balzary pada 16 Oktober 1962. Bassist Australia ini dikenal sebagai bassist dan pendiri dari Group band “RED HOT CHILI PEPPERS”. Ia sering menggunakan tehnik agressive slap dan melody. Ayah tiri dari Flea adalah seorang musisi Jazz, inilah yang membuat Flea tertarik kepada Musik.
11. BILLY SHEEHAN
Mempunyai nama asli William Sheehan. Namanya melejit setelah ia menjadi bassist dari “MR. BIG”. Pemenang Best Rock Bass Player dari Buitar Player Magazine ini juga dikenal dengan kolaborasinya dengan Niacin dan Steve Vai. Tehnik-tehniknya mencakup penggunaan chord, tapping dua tangan dan juga memetik dengan tiga jarinya.
12. LOUIS JOHNSON
Nama lengkapnya adalah Louis Jagger Johnson. Ia adalah bassist dari “THE BROTHER JOHNSON”. Mempunyai julukan Louis “The Thunder Thumb” Johnson. Dijuluki seperti ini karena tehnik slapnya yang luar biasa. Bass Line nya yang luar biasa bisa kita dengar di dalam lagu Michael Jackson “Billy Jeans” dan “Thriller” yang merupakan salah satu ciri khas dari lagu-lagu tersebut. Tehniknya yang khas adalah Slap Choke yang merupakan kombinasi antara slap dan left hand mute (left hand ghost note).
Album-album solo:
1981 – Passage
1985 -”Kinky”/”She’s Bad”
1985 – Evolution
1985 – Starlicks Master Session
13.ABRAHAM LABORIEL
Dia adalah seorang bassist dari Mexico yang merupakan ayah dari seorang drummer Abraham Laboriel Jr. Awalnya dia adalah seorang gitaris yang kemudian berpindah instrumen menjadi seorang bassis. Abraham adalah lulusan dari Berklee School of Music. Dijuluki oleh Guitar Player Magazine sebagai seorang Session Bassist yang paling sering dipakai. Bandnya bernama “FRIENDSHIP” dan “KOINONIA”. Belakangan dia bergabung bersama Justo Almario, Greg Mathieson dan Bill Maxwell. Pada tahun 2005 Abraham di anugerahi Honorary Doctorate of Music oleh Berklee College of Music.
14. ALAIN CARON
Bassist asal Prancis ini mulai bermain bass di umur 11 tahun dan mulai belajar musik Jazz pada umur 15 tahun. Ciri khasnya adalah menggabungkan slap, pop dan melody. Tahun 1976-1982 ia tergabung dalam group band “UZEB”. Yang juga pernah datang ke Indonesia beberapa tahun lalu.
15. OTEIL BURBRIDGE
Terlahir dari keturunan Mesir. Dari kecil ia dilatih bermain musik Klasik dan musik Jazz. Ia tergabung di dalam “ALLMAN BROTHERS BAND”. Juga merupakan founder dari “OTEIL AND THE PEACEMAKER”. Tehniknya yang spesial adalah menggabungkan Scat-singing dengan melody yang dimainkannya.
16. MICHAEL MANRING
Michael juga di kenal dengan nama Manthing. Lahir dari keluarga musisi. Michael sempat berkuliah di Berklee School of Music tapi ia tidak sempat meneruskannya karena pekerjaannya sebagai musisi yang mempunyai jadwal yang padat. Ia sempat berguru kepada Jaco Pastorius dan mulai mengembangkan tehniknya sendiri. Sejak tahun 2005 ia tergabung di dalam band “DeMania”. Michael adalah seorang bassist yang banyak bereksplorasi dengan suara bass. Ia menciptakan suara-suara yang hampir tidak mungkin untuk dilakukan dengan bass bahkan sampai suara-suara yang dilarang di negara-negara tertentu. Ia banyak melakukan hal yang pemain bass lain belum bisa lakukan. Ia lebih banyak memakai Fretless Bass sebagai instrumentnya.
Ini adalah beberapa karya-karya dari Michael:
* 1986 Unusual Weather (Windham Hill)
* 1989 Toward the Center of the Night (Windham Hill)
* 1991 Drastic Measures (Windham Hill)
* 1994 Thonk (Highstreet)
* 1995 Up Close 21 (Windham Hill / High Street Records / Boston Acoustic)
* 1998 The Book of Flame (Alchemy Records)
* 2005 Soliloquy (Manthing Music)
17. TETSUO SAKURAI
Tetsuo adalah pemain Bass asal Jepang. Ia bergabung dengan group band “CASIOPEA” pada tahun 1976 yang menghasilkan 19 album. Dan di tahun 1989 ia bersama sang drummer Akira Jimbo meninggalkan Casiopea dan membentuk “JIMSAKU”. Group ini bertahan hingga tahun 1998. Kemudia Tetsuo mulai bersolo karir dan menghasilkan 6 solo album.
Casiopea
* Casiopea (1979)
* Super Flight (1979)
* Thunder Live (1980)
* Make Up City (1980)
* Eyes of the Mind (1981)
* Cross Point (1981)
* Mint Jams (1982)
* 4×4 (1982)
* Photographs (1983)
* Jive Jive (1983)
* The Soundgraphy (1984)
* Down Upbeat (1984)
* Halle (1985)
* Casiopea Live (1985)
* Sun Sun (1986)
* Casiopea Perfect Live II (1987)
* Platinum (1987)
* Euphony (1988)
* Casiopea World Live ‘88 (1988)
Shambara
* Shambara (1989)
Jimsaku
* Jimsaku (1990)
* 45°C (1991)
* Jade (1992)
* Viva! (1992)
* 100% (1993)
* Wind Loves Us (1993)
* Navel (1994)
* Blaze of Passion (1995)
* Best Selection (1995)
* Dispensation (1996)
* MEGA db (1997)
Solo
* Dewdrops (1986)
* A Gate of the 21st Century (1999)
* TLM 20 ~ Live Memories of 20 years ~ (2000)
* Gentle Hearts (2001)
* Cartas do Brasil ~?????????~ (2003)
* Gentle Hearts 2004 Tour (2004)
jimmyfrank.web.id
Baca Selengkapnya… Legenda Bass Dunia
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

CUTS band profile

  C.U.T.S / super C.U.T.S band metal dalam negri yaitu berasal dari kota bandung yang beraliran Electro/Punk/Rock yang digawangi oleh: 1. High Vocal : Itta
2. Raw Vocal : Ykha
3. Guitar 1 : Daniboi
4. Guitar 2 : Dida
5. Drum & programmer : Upit
berwal dari L.A Light Indiefest 2008 kemudian lagu yang mereka bawakan masuk kedalam album kompilasi 10 band indie terbaik L.A Light Indiefest edisi ke tiga. Didalam album tersebut C.U.T.S memiliki single yang berjudul “Beringas” lagu yang sangat attraktif ditelinga dan semoga menjadi bagian dari upaya memberikan nafas segar baru bagi belantika musik indonesia.  C.U.T.S juga mempunyai demo track yang berisi:
01. Beringas
02. Beringas (L.A Lights Indiefest Compilation)
03. Feuxjealousyfeux
04. Isabella
05. Lady Boy
06. Medusa Mama
07. Stylistic Alien

 
Band yang resmi terbentuk tanggal 17 November 2007 di Bandung dan digawangi oleh Itta (high vocal), Ykha (raw-r vocal), Dani (lead guitar), Dida (rythme guitar), dan Upit (punk drummer) ini menginginkan musik mereka tersebut dapat diterima di masyarakat.

C.U.T.S diambil dari judul album the Knife yaitu "Deep Cuts", kemudian Itta menjadikan C.U.T.S sebagai akronim dari "Caustics Ultraist Totally Slice" yang artinya adalah sebuah pola visual yang luar biasa yang terjadi akibat peristiwa optic dari perpaduan berbagai macam cahaya. Seperti C.U.T.S itu sendiri, terbentuk dari berbagai macam latar belakang bermusik dan influence masing-masing personilnya.



Kalau sejarah terbentuknya C.U.T.S sampai akhirnya bisa kayak sekarang?
Pada awalnya Itta, Upit dan Dani Boy tergabung dalam sebuah band yang bernama �Agent Provokateur�, salah satu personilnya mengundurkan diri sehingga mengakibatkan bubarnya band tersebut. Itta dan Dani Boy kemudian membentuk sebuah band baru, mengajak Dida dan Ykha. Pada awal terbentuknya C.U.T.S, Upit cuti sejenak dikarenakan sibuk oleh pekerjaan. Setelah beberapa lama Upit kembali bergabung ke dalam formasi C.U.T.S.

Kalian mendeskripsikan genre dan konsep musik C.U.T.S ini seperti apa?
Konsep bermusik dari C.U.T.S awalnya hanyalah ingin memperpadukan musik digital dengan unsur-unsur musik analog. Ketika kita mulai berkarya dan memperdengarkannya ke publik, publik mendeskripsikan kami sebagai band bergenre Electro Clash atau Electro Punk.

C.U.T.S ini kan salah satu finalis dari sebuah ajang musik indie, terkenal dengan single andalannya �Beringas�? Apakah kalian menargetkan untuk
jadi finalis atau cuma ketidaksengajaan saja? Perasaan kalian jadi finalis ajang tersebut?
Kita ikut ajang musik indie tersebut awalnya hanya iseng-iseng doang, tapi tetap total dan serius. Gak ada target khusus untuk jadi finalis atau apapun itu, hanya berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Kita senang banget ketika tahu menjadi finalis ajang musik indie tersebut, artinya apresiasi juri dan publik cukup baik terhadap musik yang kita perdengarkan.

Adakah pengaruh yang signifikan setelah kalian menjadi finalis dari ajang tersebut (khususnya dalam karier bermusik kalian)?
Ajang musik indie tersebut menjadi katalist yang mempercepat reaksi publik terhadap eksistensi C.U.T.S. Kita sangat bersyukur dan berterimakasih sekali.

C.U.T.S ini kan sering disebut-sebut mirip dengan CSS. Apa memang kalian terinspirasi dari band itu? Atau ada maksud lain buat menciptakan trend sendiri?
Sesuai konsep bermusik kita, yang ingin memperpadukan musik digital dengan unsur-unsur musik analog, kita berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan musik yang mencerminkan karakteristik band ini. Kita tidak mengidentikan C.U.T.S seperti CSS, Yeah yeah yeahs atau apapun, tapi band-band seperti CSS, YYYs, Le Tigre, the Knife dan lain sebagainya memang sebagian dari influence music yang kita dengarkan.

Apakah kalian sudah buat album atau masih dalam rencana? Bisa jelasin dikit tentang album atau rencana album kalian?
Album kompilasi sudah keluar (rock for life dan indie fest), album digital sudah rilis, album fisik dalam proses dan mudah-mudahan bulan depan bisa selesai.

Terakhir nih, apa yang kalian harapkan buat scene musik indie di Bandung?
Perkembangan yang lebih baik dari event ataupun dari scene nya, perubahan yang lebih baik untuk musik Indonesia, tidak terkotak kotak, jangan saling melecehkan.
Baca Selengkapnya… CUTS band profile
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS